Setiap keluarga
pasti menginginkan sebuah keharmonisan. Tidak ada pertengkaran dan
penganiayaan. Tetapi yang di alami oleh keluarga Hielda berbeda.
Pada minggu
pagi, ibu Hielda mengambili pakaian kotor yang akan di cuci.
Ibu
: (melihat ada noda lipstick di kemeja suaminya) haa apa ini? Apa maksud nya?
Suamiku berselingkuh lagi. Aku tidak bisa lagi menerima ini semua.
Seketika itu ibu
Hielda marah dan menemui suaminya.
Ibu
: mas apa ini? (sambil menunjukkan
kemeja nya) berani nya kamu berselingkuh.
Ayah
: pagi pagi sudah marah, nuduh yg nggak bener lagi.
Ibu
: semalam kamu kemana saja mas, aku menunggu mu pulang, aku berusaha positive
thinking, mungkin kamu lembur. Tapi apa, kamu malah berselingkuh
Ayah
: oh kamu mulai berani ngomong, aku sudah capek mendengar omelan mu setiap
hari, aku bekerja untuk mu, jadi kamu jangan coba-coba untuk
Hielda
; cukup, cukup, aku tidak kuat lagi yang setiap hari harus mendengarkan kalian
bertengkar. Aku ada disini bu, yah. Aku sedih, aku terpuruk.
Ayah
: (menampar Hielda) diam kamu. Kamu sudah mulai berani seperti ibumu ya
Ibu
: sudah cukup mas, aku tidak bisa terima lagi kalau sampai anak ku menjadi
pelampiasan mu. Aku menginginkan cerai dari mu.
Ayah
: ok kalau itu mau mu, silahkan. Aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi.
Hielda
: jangan meninggalkan aku bu yah, aku masih membutuhkan kalian
Ayah
: kamu tinggal sama ibu mu saja disini, ayah akan pergi sekarang.
Hielda
: ayah jangan pergi aku mohon
Ibu
: sudah nak, biarkan ayah mu pergi, dia tidak pantas menjadi panutan, pergi
kamu dari sini.
Ayah Hielda pun
pergi, ibu dan Hielda sangat sedih dan menangis. Hal inilah yang membuat Hielda
berubah menjadi anak yang tidak bisa diatur dan mulai masuk ke dunia bebas
serta sekolah nya menjadi bermasalah.
Guru
: hari ini Hielda tidak masuk sekolah lagi. Apa dia sedang sakit dan opname?
Atau dia sedang ada masalah keluarga. Sudah 2 hari ini dia tidak masuk sekolah.
Kalau dia tidak masuk lagi, aku akan menelfon orang tua nya atau menjenguk
kerumahnya. Iya ini yang terbaik.
Dan ternyata
Hielda bolos sekolah dengan teman nya yang beda kelas. Selama ini orang tua
Hielda, terutama ibu nya tidak mengetahui kalau Hielda bolos sekolah.
Hielda
: duuh asyik nya, semua masalah hidup ku serasa hilang, aku seperti melayang.
Hahahaha
Fifin : iya Hiel. Mumpung masih muda ayo kita nikmati hidup kita ini.
Hielda
: sepertinya tidak mungkin juga aku pulang dengan keadaan mabuk.
Fifin : kamu tidur dirumah ku saja, orang tuaku masih di luar kota, jadi mereka nggak
bakal tau. bilang aja kalau kamu
kelompokan dengan ku dan menginap dirumah ku.
Hielda
: okelah, nanti sampai di rumah mu, aku akan menelfon ibu ku.
Dirumah Hielda,
ibu nya khawatir Hielda belum pulang, dan tidak ada kabar. Ketika ibu Hielda
akan menelfon Hielda, Hielda menelepon terlebih dahulu.
Ibu
: halo nak kamu kenapa belum pulang ?
Hielda
: iya bu, Hielda ada tugas kelompok di rumah nya fifin dan sampai harus
menginap karena besok harus dikumpulkan.
Ibu
: oh iya nak, hati-hati ya, jangan lupa makan.
Hielda
; iya bu.
Ibu
: kenapa akhir-akhir ini anak ku terasa berbeda, tapi tidak mungkin anak ku
salah pergaulan, dia anak yang baik. Semoga ini Cuma perasaan ku saja.
Besok nya
ternyata Hielda tidak masuk sekolah, dan bu guru langsung menjenguk ke rumah
Hielda.
Guru
: assalamualaikum.
Ibu
: waalaikumsalam. Loh ibu guru, silahkan masuk.
Guru
: iya bu terimakasih.
Ibu
: ada apa ya bu kok tiba-tiba dating ke sini?
Guru
: begini bu, sudah 3 hari ini Hielda tidak masuk sekolah, apa dia sedang sakit?
Ibu
: apa bu, anak saya tidak masuk sekolah? Dia sekolah kok bu.
Guru
: saya serius bu, berarti ibu tidak mengetahui nya.
Ibu
: tidak sama sekali bu, karena anak saya selalu pamit ke saya, tetapi kemarin
dia izin kerja kelompok sampai menginap karena hari ini harus dikumpulkan.
Kemana anak saya ini?
Guru
: apa ibu tau dia menginap di rumah siapa? Ibu tenang dulu bu kita cari bersama
anak ibu.
Ibu
: dia izin ke rumah fifin. apa ibu tau dia?
Guru
: astaghfirulloh bu, dia itu anak nakal, tapi dia tidak sekelas sama Hielda,
mana mungkin kerja kelompok kalau beda kelas. Kenapa ibu ceroboh, seharusnya
ibu tau dengan siapa anak ibu berteman. Kalau sudah begini gimana bu.
Ibu
: iya bu saya minta maaf, memang keluarga saya tidak harmonis dan saya sudah
cerai dengan ayah nya Hielda. Mungkin ini yang menyebabkan Hielda berubah.
Guru
: sekarang coba telfon Hielda bu.
Ibu
: iya bu. (sambil menelfon, tapi tidak di jawab) tidak dijawab bu.
Tiba-tiba ada orang
yang memanggil ibu Hielda dengan sedikit berteriak.
Bu sari : bu, bu…
(membuat
guru dan ibu hielda segera keluar)
Ibu
: ada apa bu berteriak seperti ini?
Bu sari : bu, Hielda ditemukan orang-orang pingsan dijalan dan mulut nya mengeluarkan
busa. Dia sudah dibawa ke rumah sakit. Ayo bu cepat kita susulin Hielda.
Ibu
: mashaAllah Hielda anakkuuu, bu guru ikut kami ke rumah sakit sekarang ya.
Guru
: iya bu, ayo cepat.
Ibu
: terimakasih bu…. Sudah memberitahu,
Bu Sari : iya bu
Mereka segera
menuju ke rumah sakit, di jalan, ibu Hielda tak henti henti nya menangis dan
berdoa.
Sesampai nya di
rumah sakit, mereka langsung menuju ke ruangan Hielda.
Ibu
: dokter bagaimana anak saya?
Dokter
: anak anda overdosis bu, tapi dia masih bisa mendengar kita dan berbicara
terbata-bata. Ibu boleh menemui nya.
Ibu
: Hielda, anak ku Hielda, kamu kok sampai seperti ini nak. Jawab nak.
Guru
& 2 anonym : bu tenang bu tenang (menenangkan ibu Hielda)
Hielda
: (sambil terbata-bata) I bu ma af kan Hielda bu. Hielda tidak bi sa mene ri ma
per cerai an I bud an ayah. Ibu pasti ke cewa de ngan hielda. Ma afkan Hiel da
bu.
Ibu
: (diam tak bisa berkata apa-apa)
Hielda
: awal nya aku Cuma mabuk, tapi aku dipaksa minum pil itu sama…..dan saat aku
berjalan pulang aku sudah tidak kuat dan aku tidak bisa mengingat kelanjutan
nya.bu guru tolong tindak lanjuti ini bu, aku tidak mau…..semakin terjerumus.
Guru
: iya Hielda, dia memang sudah nakal sejak awal, ibu guru akan menindak lanjuti
ini hielda, kamu semangat ya, cepat sembuh nak.
Hielda
: maafkan aku bu guru.
Sebelum ibu nya
menjawab, tiba-tiba ayah nya datang dengan wajah khawatir.
Ayah
: nak kamu kenapa nak, kamu tidak bisa merawat anak kita, apa yang kamu
lakukan, dasar ibu nggak becus.
Ibu
: ini bukan saat nya kita bertengkar, kamu sadar, Hielda seperti ini gara2
kita,
Hielda
: su dah bu yah, (sambil memegang tangan kedua orang tua nya) apa kalian mau
mengabulkan permintaan terakhir ku?
Ayah
ibu : apa nak ? apa anak ku?
Hielda
: kembalilah seperti dulu, aku ingin melihat kalian tersenyum kembali tanpa ada
nya pertengkaran. Aku mohon.
Ayah
ibu : iya nak, kami akan mengabulkan nya demi kamu nak, kamu harus bertahan
nak.
Hielda
: terimakasih yah bu, hielda saying kalian, maafkan aku
Hielda pun menghembuskan
nafas terakhir nya. Ayah ibu Hielda kembali menjalin keluarga yang harmonis.
Disisi lain fifin harus mendekam ditempat rehabilitasi. Dia ingin berubah dan
menjadi lebih baik lagi. Disana dia menjalani kegiatan yang bermanfaat dan
kegiatan sosial juga.
Setelah beberapa
tahun, fifin dinyatakan bebas, walau awal nya dia tidak diterima dilingkungan nya,
tapi karena dia berubah dan ikut di kegiatan sosial, dia diterima lagi dengan
terbuka. Dia sudah mengikuti ujian paket waktu di sel dan Alhamdulillah lulus.
Dia sekarang kuliah di UNESA
Fifin : Jika aku menyadari semua nya dari awal, mungkin aku tidak akan merasakan
pengalaman buruk ini, dan Hielda menjadi korban karena aku. Semoga dia tenang
disana.
Jagalah keluarga mu,
Izin comot perte gkarannya kak , terima kasih🙏🏻
BalasHapus